Dipecat MUI karena Jadi Saksi Ahli untuk Ahok Anggota MUI Ini Berikan Reaksi Mengejutkan
JAKARTA - Ahmad Ishomuddin, saksi ahli yang dihadirkan tim penasihat hukum terdakwa Basuki Tjahaja Purnamaalias AHOK dalam sidang kasus dugaan penodaan agama, mengaku akan bersyukur jika dipecat dari keanggotaan Majelis Ulama Indonesia(MUI).
Adapun Ishomuddin merupakan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI.
"Apabila saya diberhentikan (dari keanggotaan MUI), saya bersyukur kepada Allah SWT, terimakasih kepada orang MUI. Karena jabatan bukan segalanya bagi saya," kata Ishomuddin, kepada wartawan, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2017).
Menurut Ishomuddin, hal terpenting adalah keadilan dapat ditegakkan, masyarakat Indonesia dapat tidak terpecah, dan keriuhan dari kasus dugaan penodaan agama dapat cepat selesai.
Pandangan Ishomuddin yang menjadi ahli agama bagi AHOK dinilai bertentangan dengan pendapat dan sikap keagamaan MUI.
"Saya belum mendapatkan surat yang resmi dari MUI bahwa saya diturunkan atau benar-benar diberhentikan," kata Ishomuddin.
Dalam persidangan kasus dugaan penodaan agama, di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2017), Ishomuddin yang hadir sebagai saksi ahli dari pihak Ahok, mengaku tidak dilibatkan oleh MUI dalam menerbitkan pendapat dan sikap keagamaan.
Dia lalu menyampaikan bahwa pendapat dan sikap keagamaan MUI terkait pernyataan AHOK yang mengutip surat Al-Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu pada September 2016 merupakan pemicu membesarnya kasus dugaan penodaan agama itu.
"Sikap keagamaan ini pemicu masalah ini jadi semakin besar. Kita bisa lihat sejumlah demonstrasi yang dilakukan," kata Ishomuddin.
Adapun Ketua MUI Ma'ruf Amin membantah bahwa pemberhentian Ishomuddin akibat kesaksiannya dalam persidangan Ahok.
Ma'ruf menegaskan bahwa Ishomuddin diberhentikan lantaran ketidakaktifannya di MUI.
"Yang benar dia diturunkan dari wakil ketua komisi fatwa menjadi anggota biasa karena dia sebagai wakil ketua fatwa tidak aktif," ujar Ma'ruf, di Jakarta, Senin (27/3/2017).
0 comments:
Post a Comment